Pages

Thursday, February 14, 2013

Batik Go Global Ala Agnes Monica?

Jujur saja, saya merasa bangga ketika salah satu orang Indonesia mampu mewakili negara ini di kancah global dengan prestasi apapun itu, seperti halnya ketika band /rif menyumbangkan karyanya dalam album OST Spiderman.

Perasaan yang sama pun juga muncul ketika kemudian band 'padi' menyusul dengan mengisi album theme song world cup 2006. Lalu band lintas negara yang juga berkebangsaan Indonesia 'the temper trap', dilanjutkan dengan Daniel Sahuleka yang berkiprah lintas benua, Anggun kembali ke Indonesia setelah berkarir di benua lain, J-rocks rekaman di abbey road, White Shoes and The Couples Company bersama Efek Rumah Kaca dan Mocca ambil posisi dalam album kompilasi internasional. Anyway memang di luar sana masih banyak lagi anak bangsa kita yang mampu unjuk gigi dan bahkan mampu menjaga eksistensi di bidang seni musik.Tentu saja beberapa nama tersebut hanya sebatas yang saya ketahui saja, harap maklum.

Lalu belakangan eks penyanyi cilik yang moncer baik di dalam maupun luar negeri rupanya tak mau ketinggalan. Ya,,,, Agnes Monica si bala-bala yang dulu menjadi pembawa acara anak-anak di sore hari. Setelah sukses menggelar konser dalam rangka 20 tahun kiprahnya di dunia musik, do'i kemudian tampil di Grammy Week (semacam pemanasan sebelum Grammy Award, gila gak tuh?! so pasti kita musti bangga lah.

Ni, foto do'i di acara tersebut....

sumber
ok kan....

hold on right there..
*kesan pertama memang bukan segalanya tapi itulah kekuatan sesungguhnya*
Dari kata-kata bijak tersebut saya yang kemudian dilanjutkan dengan gambar diatas tentu kita sepakat kalo kekaguman pun berlanjut pada konsistensi sang bintang dalam mempromosikan dan memamerkan batik dengan cara dia.

Nhaahh ini foto full body'nya






















sumber




Masih dengan kata-kata bijak tadi, pertanyaan yang kemudian muncul adalah:
maksudnya gimana ni?
kalo kemudian saya salut+angkat topi untuk kesan pertama di foto pertama, maka kesan pertama pada foto kedua???? ouwwh




sumber





















Yang kemudian menjadi pertanyaan saya sebenarnya masih sama dengan ketika menonton slide show penampilan sang penyanyi di gelaran konser 20 tahun karirnya yang disebut media sebagai penampilan yang seksi dan enerjik tersebut, yakni:

"apakah kita harus berlebihan agar dipandang memiliki kelebihan?"
"lalu apakah demikian itu cara yang kita mau untuk mengglobalkan batik?"

Secara pribadi saya kok lebih sreg dengan yang ini.