Pages

Sunday, February 19, 2012

Durasi Intro Lagu

Masih 'tertanam' di ingatan betapa panjangnya intro lagu disko-dut yang melambungkan nama Lia Amelia SMS. Lelah kita menunggu vokal si penyanyi masuk. Setelah saya amati ternyata intro tersebut berdurasi 72 detik. Durasi lebih dari 1 menit memang bisa membuat pendengar atau penonton kembali duduk atau bahkan pergi meninggalkan dance floor. Seperti iklan salah satu rokok dimana si vokalis hanya mengatakan "are you ready to rock" berulang-ulang yang bahkan membuat personil band lainnya bengong, kita pun akan 'males' menyimak lagu dengan durasi intro terlalu lama.

Entah karena kesambet atau memang bagian dari takdir, ingatan saya langsung tertuju pada lagu-lagu band dari Inggris 'Radiohead'. Dalam album 'Kid A' setidaknya bisa kita temui lagu-lagu yang berpotensi membuat kita 'males' untuk lanjut mendengarkan, simak saja data berikut:
- Idiotique : 52 detik
- The National Anthem : 96 detik
Kemudian dalam album 'Hail To The Thief':
- Sail To The Moon : 61 detik
- There There : 46 detik
Dalam album 'Amnesiac':
- Like Spinning Plate : 106 detik
- Packt Like Sardines In A Crushed Tin Box : 52 detik
Tidak ada yang berhak menentukan durasi maximum untuk sebuah lagu kecuali si komposer. Pendengar adalah penikmat sekaligus kritikus yang berhak memutuskan mereka akan tinggal lebih lama untuk menikmati atau pergi. Tentunya faktor itu juga lah yang patut diperhatikan para komposer dan tentunya produser.

Di luar lagu-lagu tersebut masih banyak kita temui karya-karya tak lazim seperti: 'Vaka' (Sigur Ros) dengan durasi intro 63 detik, 'Something For The Pain'(Bon Jovi) 56 detik dan tentu saja koleksi lagu-lagu rock dari era klasik ala Deep Purple hingga progresive-nya Dream Theater.

Terlepas dari tidak adanya aturan seputar durasi intro tersebut kita sebagai penikmat tentu saja masih memiliki privilege untuk men-judge lagu tersebut bagus atau membosankan. Dengan kata lain freedom user tetap akan melekat pada kita dan menjadi hak kita untuk memaksimalkannya. Seperti ungkapan 'musik adalah soal selera' maka selera kita lah yang akan menentukan takdir komposer, performer beserta karya-karya mereka.