Pages

Friday, December 7, 2012

Bupati Garut dan Celana Dalam


Buntut dari kontroversi, sekaligus reaksi yang (pastinya) diekspresikan oleh salah satu anggota masyarakat. Sejak pernikahan kilatnya dengan gadis berusia 18 tahun terbongkar, Bupati Garut Aceng HM Fikri terus mendapat kecaman dari berbagai pihak termasuk masyarakat yang dipimpinnya di Garut. Seperti halnya ‘mendadak capres’ yang diangkat oleh Najwa Shihab, mungkin Sang Bupati juga layak diangkat dengan tagline ‘mendadak talak’.

Bentuk kekecewaan warga Garut terhadap ulah pemimpin yang dianggap tidak bermoral itu dilampiaskan dalam sejumlah cara. Selain unjuk rasa menuntut Bupati mundur dari jabatannya, ramai-ramai mendatangi kantor bupati, ramai-ramai mengkritik (bahkan menghujat di media sosial), ada pula seorang warga yang sengaja menempel celana dalam pada baliho tepat pada wajah Sang Bupati di sekitar alun-alun Garut.


sumber gambar: 3.bp.blogspot.com

Diberitakan oleh GosipGarut-Online.com, seorang warga berinisial DD mengaku sengaja menempelkan celana dalam di bagian wajah foto Aceng Fikri sebagai bentuk kekecewaan terhadap ulah Aceng yang menikahi kilat dengan Fani Oktora.

"Inilah bentuk kekecewaan saya terhadap Aceng, yang tidak menghargai kaum wanita yang menikahinya dengan cara singkat dan menceraikannya dengan tidak patut pula, " kata DD seperti ditulis oleh GosipGarut-Online.com.

Aceng Fikri menikahi Fani Oktora, wanita muda yang baru saja lulus dari SMA pada 16 Juli 2012 lalu. Empat hari kemudian ia menceraikan Fani lewat SMS dengan alasan karena ia sudah tidak perawan lagi. Dan maklum saja jika DD terusik mengingat statement Sang Bupati kepada salah satu awak media yang berisi ‘ibarat membeli baju, kalo baju itu robek ya saya kembalikan saja’. Statement tersebut jelas sangat.... (kita tau lah).

Fani yang menerima kenyataan ini sempat mengalami depresi karena semua tuduhan Aceng Fikri mengenai dirinya itu hanya omong kosong belaka. Wanita berkerudung itu mengatakan bahwa dirinya mau menikahi Bupati Aceng karena dijanjikan akan diajak umroh dan diberi uang untuk biaya renovasi rumah dan kuliahnya.

Fani tidak sendiri. Baru-baru saja seorang gadis asal Karawang, yang kemudian melalui orang tuanya mengaku pernah dinikahi Aceng dan diceraikan lewat SMS dalam kurun waktu 3 bulan saja pada awal tahun ini.


              kodokoala